Cari Blog Ini

Sabtu, 10 April 2010

ikan teri cegah osteoporosis

oleh: Siswono Ikan Teri Cegah Osteoporosis
Gizi.net - "Dokter, apakah berbagai merek susu
kalsium yang beredar di pasaran bisa mengatasi
kekurangan kalsium, seperti dalam iklan-iklannya.
Kalau, ya, berapa gelas per hari idealnya yang
harus kita minum?" pertanyaan itu muncul dari
peserta seminar Orthopaedic Highlight, yang
diselenggarakan Rumah Sakit Siloam Gleneagles,
Sabtu (7 /2). Dr Hendradi Khumarga SpBO, FICS,
FAJR, yang sebelumnya membawakan makalah "
The Diagnosis Prevention and Treatment of
Osteoporosis", menjelaskan tidak sepenuhnya
iklan itu benar. Sebab, jika terlalu banyak
mengonsumsi susu berkalsium akan
mempengaruhi batu ginjal. Karena, untuk
memenuhi kebutuhan kalsium dari susu, minimal
setiap hari harus minum susu sebanyak 16 gelas.
Konsumsi susu sebanyak itu jelas tidak mungkin
dilakukan. Menurut Hendradi, untuk mencegah
osteoporosis setiap orang memerlukan kalsium
sebanyak 1 gram per hari. Kebutuhan kalsium
tersebut bisa diperoleh dari ikan teri yang banyak
terdapat di wilayah Indonesia. Ikan teri yang
selama ini lebih banyak di konsumsi oleh kalangan
menengah ke bawah, ternyata merupakan salah
satu sumber kalsium terbaik untuk mencegah
pengeroposan tulang. "Kita tidak perlu gengsi,
kalau itu merupakan sumber terbaik, mengapa
tidak kita konsumsi," ujar Hendradi lebih lanjut.
Ia juga mengatakan, ikan teri merupakan sumber
kalsium yang tahan dan tidak mudah larut dalam
air. Namun, karena di masyarakat kita punya
anggapan mengonsumsi ikan teri adalah indikator
mereka yang secara ekonomi tidak mampu,
akhirnya banyak yang mengabaikannya. Padahal,
ikan teri sangat baik sebagai sumber kalsium yang
murah dan mudah didapat, ujarnya. Sementara dr
Endang Darmoutomo MD MS, ahli gizi juga dari RS
Siloam kepada Pembaruan mengatakan, yang
terbaik dari ikan teri sebagai sumber kalsium
adalah tulangnya. Jadi bukan hanya dagingnya.
Sebenarnya semua ikan bisa menjadi sumber
kalsium, namun karena tulang pada ikan, selain
teri, besar dan keras, maka tidak mungkin di
konsumsi. Sedangkan pada ikan teri tulangnya
empuk dan enak dimakan. Pemilihan pada ikan
teri lebih dikarenakan murah dan mudah didapat.
Karena, sebenarnya susu dan keju adalah sumber
kalsium terbaik. Namun, untuk mengonsumsi
kedua jenis sumber kalsium ini harganya mahal
dan tidak semua orang mampu mendapatkannya.
Ia menambahkan, sumber kalsium terbaik adalah
yang terikat dengan protein. Bila sumber
kalsiumnya tidak terikat protein, dia akan keluar
lagi dan bisa mengganggu batu ginjal. Banyak
bahan asupan yang mengandung kalsium, tetapi
tidak terikat dengan protein. Telur, misalnya,
kandungan kalsiumnya terdapat pada kulit. "Kita
tidak mungkin mengkonsumsi kulit telur kan,"
ujarnya. Sedangkan pada tulang udang lebih
banyak mengandung kolesterol sehingga tidak
aman jika dikonsumsi oleh orang yang menderita
kolesterol. Demikian juga pada sarden, dapat
mempengaruhi mereka yang mengidap penyakit
asam urat karena kaleng sarden mengandung
natrium yang cukup tinggi. Hendradi
menambahkan, osteoporosis lebih banyak diderita
oleh kaum perempuan. Jumlahnya di dunia makin
menunjukkan peningkatan, terutama perempuan
yang sudah berusia di atas 65 tahun. Lokasi
pengeroposan yang sering terjadi pada tulang
panggul. Osteoporosis ini dapat diketahui dini
dengan pemeriksaan bone mineral density (BMD)
dengan mengukur faktor T, yakni pada
osteoporosis, skor T lebih rendah dari 2 ,5. "Jika
sudah di atas 2 ,5 satu- satunya penyembuhan
dengan jalan di operasi," ujar Hendradi.
Sedangkan mereka yang dianjurkan untuk
memeriksakan BMD ini adalah wanita post
menopausal di atas 65 tahun dan wanita post
menopausal kurang dari 65 tahun dengan memiliki
faktor risiko. Kemudian wanita post menopausal
yang pernah mengalami patah tulang di atas usia
45 tahun. Pengobatan osteoporosis ini antara lain
dengan pemberian hormon, kalsitonin, vitamin D,
kalsiriol dan kalsium. Untuk mencegah
pengeroposan pada tulang ini dianjurkan
mengasup kalsium dan vitamin D yang adekuat,
berhenti merokok, membatasi asupan alkohol dan
mencegah agar tidak jatuh serta melindungi
panggul. (132) Sumber: http://www.
suarapembaruan.com/News/2004/ 02/09/index.
html

1 komentar:

  1. Wah, ngga perlu lagi malu untuk mengakui ya.... Sebagai penggemar teri saya sekarang bangga. Tulang yang kuat ini ternyata sumbangan sang teri!

    BalasHapus