Cari Blog Ini
Senin, 12 April 2010
bakso tengiri
daging ikan tenggiri, dihaluskan 25 gram sagu
aren 50 gram sagu tani 100 gram es batu 1 sdt
garam ½ sdt merica bubuk 3 sdm bawang goreng
Cara membuat : - Blender daging ikan tenggiri,
garam, merica, dan es batu. - Angka lalu
masukkan bawang goreng, sagu aren, sagu tani
sambil diuleni dan dibanting-banting. - Bulatkan
lalu rebus dalam air mendidih hingga terapung.
Untuk 30 butir. Selamat menikmati! Eh sapa neh mo kasih resep humberger ikan? Ditunggu ya?
cumi goreng
potong cincin Jeruk nipis Merica Garam Tepung
Bumbu Cara: Lumuri cumi yang sudah dipotong2
dengan air jeruk nipis, garam dan merica.
Diamkan 30 menit. Keringkan cumi, masukkan ke
dalam tepung bumbu. Lumuri tepung sampai cumi
tertutup rata. Diamkan 10 menit. Goreng dengan
minyak panas sampai terendam benar. Masukkan
cumi, jangan lupa wajan ditutup. Jika sudah
menguning, segera diangkat. Selamat menikmati! Supaya tambah maknyus coba dah kasih saran!
Sabtu, 10 April 2010
ikan teri cegah osteoporosis
Gizi.net - "Dokter, apakah berbagai merek susu
kalsium yang beredar di pasaran bisa mengatasi
kekurangan kalsium, seperti dalam iklan-iklannya.
Kalau, ya, berapa gelas per hari idealnya yang
harus kita minum?" pertanyaan itu muncul dari
peserta seminar Orthopaedic Highlight, yang
diselenggarakan Rumah Sakit Siloam Gleneagles,
Sabtu (7 /2). Dr Hendradi Khumarga SpBO, FICS,
FAJR, yang sebelumnya membawakan makalah "
The Diagnosis Prevention and Treatment of
Osteoporosis", menjelaskan tidak sepenuhnya
iklan itu benar. Sebab, jika terlalu banyak
mengonsumsi susu berkalsium akan
mempengaruhi batu ginjal. Karena, untuk
memenuhi kebutuhan kalsium dari susu, minimal
setiap hari harus minum susu sebanyak 16 gelas.
Konsumsi susu sebanyak itu jelas tidak mungkin
dilakukan. Menurut Hendradi, untuk mencegah
osteoporosis setiap orang memerlukan kalsium
sebanyak 1 gram per hari. Kebutuhan kalsium
tersebut bisa diperoleh dari ikan teri yang banyak
terdapat di wilayah Indonesia. Ikan teri yang
selama ini lebih banyak di konsumsi oleh kalangan
menengah ke bawah, ternyata merupakan salah
satu sumber kalsium terbaik untuk mencegah
pengeroposan tulang. "Kita tidak perlu gengsi,
kalau itu merupakan sumber terbaik, mengapa
tidak kita konsumsi," ujar Hendradi lebih lanjut.
Ia juga mengatakan, ikan teri merupakan sumber
kalsium yang tahan dan tidak mudah larut dalam
air. Namun, karena di masyarakat kita punya
anggapan mengonsumsi ikan teri adalah indikator
mereka yang secara ekonomi tidak mampu,
akhirnya banyak yang mengabaikannya. Padahal,
ikan teri sangat baik sebagai sumber kalsium yang
murah dan mudah didapat, ujarnya. Sementara dr
Endang Darmoutomo MD MS, ahli gizi juga dari RS
Siloam kepada Pembaruan mengatakan, yang
terbaik dari ikan teri sebagai sumber kalsium
adalah tulangnya. Jadi bukan hanya dagingnya.
Sebenarnya semua ikan bisa menjadi sumber
kalsium, namun karena tulang pada ikan, selain
teri, besar dan keras, maka tidak mungkin di
konsumsi. Sedangkan pada ikan teri tulangnya
empuk dan enak dimakan. Pemilihan pada ikan
teri lebih dikarenakan murah dan mudah didapat.
Karena, sebenarnya susu dan keju adalah sumber
kalsium terbaik. Namun, untuk mengonsumsi
kedua jenis sumber kalsium ini harganya mahal
dan tidak semua orang mampu mendapatkannya.
Ia menambahkan, sumber kalsium terbaik adalah
yang terikat dengan protein. Bila sumber
kalsiumnya tidak terikat protein, dia akan keluar
lagi dan bisa mengganggu batu ginjal. Banyak
bahan asupan yang mengandung kalsium, tetapi
tidak terikat dengan protein. Telur, misalnya,
kandungan kalsiumnya terdapat pada kulit. "Kita
tidak mungkin mengkonsumsi kulit telur kan,"
ujarnya. Sedangkan pada tulang udang lebih
banyak mengandung kolesterol sehingga tidak
aman jika dikonsumsi oleh orang yang menderita
kolesterol. Demikian juga pada sarden, dapat
mempengaruhi mereka yang mengidap penyakit
asam urat karena kaleng sarden mengandung
natrium yang cukup tinggi. Hendradi
menambahkan, osteoporosis lebih banyak diderita
oleh kaum perempuan. Jumlahnya di dunia makin
menunjukkan peningkatan, terutama perempuan
yang sudah berusia di atas 65 tahun. Lokasi
pengeroposan yang sering terjadi pada tulang
panggul. Osteoporosis ini dapat diketahui dini
dengan pemeriksaan bone mineral density (BMD)
dengan mengukur faktor T, yakni pada
osteoporosis, skor T lebih rendah dari 2 ,5. "Jika
sudah di atas 2 ,5 satu- satunya penyembuhan
dengan jalan di operasi," ujar Hendradi.
Sedangkan mereka yang dianjurkan untuk
memeriksakan BMD ini adalah wanita post
menopausal di atas 65 tahun dan wanita post
menopausal kurang dari 65 tahun dengan memiliki
faktor risiko. Kemudian wanita post menopausal
yang pernah mengalami patah tulang di atas usia
45 tahun. Pengobatan osteoporosis ini antara lain
dengan pemberian hormon, kalsitonin, vitamin D,
kalsiriol dan kalsium. Untuk mencegah
pengeroposan pada tulang ini dianjurkan
mengasup kalsium dan vitamin D yang adekuat,
berhenti merokok, membatasi asupan alkohol dan
mencegah agar tidak jatuh serta melindungi
panggul. (132) Sumber: http://www.
suarapembaruan.com/News/2004/ 02/09/index.
html
kakap merah
Sabtu, 03 April 2010
Teknik Pemijahan LELE DUMBO Sistem Induced Breeding (Kawin Suntik)
Pada awal perkembangannya, tahun 1985 sd 1988, lele dumbo merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sangat mahal harganya, terutama yang berukuran benih. Hal ini disebabkan karena pada waktu itu penyebarannya masih langka. Namun setelah penyebarannya meluas, harganya mulai menurun dan pada akhirnya mencapai kondisi harga normal yang tidak jauh berbeda dengan harga jenis ikan air tawar lainnya.
Dengan kondisi harga normal seperti sekarang ternyata usaha budidaya ikan lele dumbo ini masih menguntungkan, baik untuk tahap usaha pembenihan maupun pembesaran. Oleh karena itu masih layak dan perlu dibudidayakan.
Terlebih-lebih dengan adanya kemudahan dalam pembudidayaannya seperti teknologi yang tidak terlalu sulit, tidak memerlukan lahan yang luas serta tidak memerlukan air yang melimpah.
Kali ini disajikan petunjuk praktis mengenai teknik pemijahan lele dumbo melalui penyuntikan.
Pemijahan
Pemijahan ikan lele dumbo dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :
1. Secara Alami
Pemijahan secara alami adalah pemijahan yang dilakukan di alam terbuka sesuai dengan sifat hidupnya tanpa perlakuan dan bantuan manusia.
2. Secara Disuntik Dengan Kelenjar Hipofisa
Penyuntikan dengan kelenjar hipofisa adalah pemijahan yang dilakukan dengan bantuan atau penanganan manusia melalui pemberian kelenjar hormon hipofisa pada recipient (penerima) yang berguna untuk melancarkan proses kematangan gonad, sehingga mempercepat proses jalannya pemijahan ikan tersebut.
Ciri-ciri Induk Lele Dumbo Yang Siap Memijah
1. Induk Jantan
* Umur telah mencapai 1 tahun
* Warna tubuh agak kemerah-merahan
* Alat kelamin tampak jelas meruncing
* Tubuh tetap ramping dan gerakannya lebih lincah
2. Induk Betina
* Perut tampak besar dan bila diraba terasa lembek
* Alat kelamin berwarna kemerahan dan lubangnya agak membesar
* Bila diurut kearah anus keluar telur berwarna kekuningan
3. Ciri-ciri Induk Yang Baik
* Umur telah mencapai 1 tahun
* Ukuran berkisar 300-1000 gram/ekor
* Nampak sudah jinak
* Badan mengkilat dan gemuk
* Tubuh sehat dan tidak cacat
Menyiapkan Donor
Donor adalah ikan yang dikorbankan untuk diambil kelenjar hipofisanya untuk diberikan kepada ikan sebaga recipient (penerima donor).
Ikan sebagai ikan donor untuk ikan lele dumbo dapat diberikan ikan sejenis dan dari ikan mas tanpa mempertimbangkan jantan atau betina.
1. Cara Menyiapkan Kelenjar Hipofisa Dari Ikan Lele
* Timbang ikan donor seberat induk yang akan disuntik
* Potong bagian batas kepalanya
* Dari arah bukaan mulut, kepala lele dibelah, bagian atas kepala diambil
* Ambil kelenjar dengan menggunakan pinset, lalu digerus/dihancurkan dengan menggunakan alat penggerus sambil ditambah pelarut akuabides 1-2 cc
* Ambil dengan menggunakan spuit dan kelenjar siap disuntikkan
2. Cara Menyiapkan Kelenjar Hipofisa Dari Ikan Mas
* Timbang ikan donor seberat induk yang akan disuntik
* Potong bagian batas kepalanya
Cara Penyuntikan dan Pelepasan Induk
* Induk disuntik pada siang atau sore hari
* Kelenjar hipofisa yang telah disiapkan , setengah disuntikkan pada induk jantan dan setengahnya lagi pada induk betina
* Penyuntikan dilakukan pada bagian punggung dengan memasukkan jarum suntik secara mirin 45° sedalam ± 2 cm
* Induk yang telah disuntik, dilepas kedalam bak pemijahan
* Kemudian bak pemijahan ditutup rapat
* Pemijahan akan terjadi pada malam hari, 8-12 jam setelah penyuntikan
Penetasan Telur dan Perawatan Larva
* Telur ditetaskan pada bak tembok atau pada bak yang terbuat dari plastik terpal
* Telur menetas antara 20-24 jam dari pemijahan
* Larva (benih) diberi makanan tambahan pada hari ke-3 setelah menetas berupa kutu air (Daphnia sp.) atau cacing sutera
* Selama pemeliharaan usahakan air tetap bersih dan jernih
* Selanjutnya benih didederkan di tempat lain
Sumber :
Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Diskan Jawa Barat
PO Box 2 Sukamandi, Subang 41256
Tel. 0260-520084
Jumat, 02 April 2010
PINDANG BANDENG
1 Ikan bandeng ukuran sedang
Bawang merah, cabai merah, asam, kunyit dibakar
Salam
Sereh, potong beberapa bagian
Langkuas
Kecap manis
Garam dan gula seperlunya
Cara membuat:
1. Ikan bandeng dibersihkan & dipotong beberapa bagian, lumuri perasan air jeruk supaya bau amisnya hilang.
2. Masak air, masukkan bawang merah, cabai merah, asam, kunyit, salam, sereh, dan langkuas. Didihkan.
3. Tambahkan kecap manis secukupnya (supaya kuah bewarna coklat), lalu masukkan ikan. Kecilkan api dan masak sampai ikan lunak dan bumbu meresap. Jangan lupa dicicipi asin dan manisnya, kalau perlu tambahkan garam dan gula pasir.
4. Bisa juga dimasak dengan panci presto. Masukkan semua bumbu, garam dan ikan lalu di masak kira-kira 30 menit.
Catatan: sekali ini bahan tidak ada ukurannya. Semua tergantung selera. Biasanya untuk 1 ekor ikan bandeng, saya pakai 3-4 bawang merah, 1 sdt kunyit halus, 1 batang sereh, 2 lembar daun salam, 2 cm langkuas.
Sumber: dapurngebul.blogspot.com
POTENSI IKAN BANDENG
Budidaya ikan bandeng tidak hanya berkembang di air payau saja namun saat ini juga sedang berkembang di air tawar maupun laut dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA). Ikan bandeng sebagai komoditas budidaya mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan komoditas budidaya lainnya dalam hal :
- Teknologi perbenihannya telah dikuasai dengan baik sehingga pasok benih tidak lagi tergantung pada musim dan benih dari alam.
- Teknologi budidayanya baik di tambak maupun dalam KJA telah dikuasai dengan baik, secara teknis mudah diaplikasikan dan secara ekonomis menguntungkan.
- Mampu mentolerir perubahan salinitas mulai dari 0-158 ppt sehingga areal budidayanya cukup luas mulai dari perairan tawar hingga ke perairan laut.
- Mampu hidup dalam kondisi yang padat di keramba jaring apung (100-300 ekor/m3).
- Pertumbuhannya cepat (1,6%/hari).
- Efisien dalam memanfaatkan pakan FCR 1,7-2,2.
- Pakan komersial untuk ikan ini sudah tersedia dalam jumlah cukup hingga ke pelosok desa.
- Jaminan pasar baik dalam maupun luar negeri masih terbuka.
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi budidaya bandeng adalah dengan memanfaatkan perairan laut seperti muara sungai, teluk, laguna, dan perairan semacamnya yang memenuhi persyaratan baik teknis, sosial ekonomi, legalitas, maupun lingkungannya. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perairan seperti tersebut di atas layak untuk dijadikan lokasi budidaya dengan sistem keramba jaring apung. Pengkajian tentang kelayakan lokasi, tata lelak, dan desain keramba telah banyak dilakukan.
Penggunaan keramba jaring apung untuk budidaya bandeng di laut memiliki beberapa kelebihan di antaranya:
- Efisien dalam penggunaan lahan
- Mudah dalam pemanenan baik selektif maupun total
- Mudah dipantau dan tidak memerlukan pengelolaan air yang khusus seperti di tambak
- Produktivitasnya tinggi (350-400 kg/keramba 6 m3/musim tanam 6 bulan)
- Skala usaha dapat disesuaikan dengan kemampuan modal dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lokasi budidaya.
- Sisik bersih dan mengkilat
- Tidak berbau lumpur
- Kandungan asam lemak Omega-3 relatit tinggi jika dibandingkan dengan bandeng yang diproduksi pada tambak
- Dagingnya kenyal dengan aroma yang khas sehingga sangat digemari sebagai ikan bakar di warung-warung sea food
- Ukurannya bisa mencapai 600-800 g/ekor sesuai dengan permintaan pasar
Peluang Pasar
Pasar untuk komoditas bandeng ini dibutuhkan dalam beberapa tipe dan ukuran sesuai dengan tujuan pemanfaatannya (Tabel 1).
Tabel 1. Tujuan Produk dan Jumlah Kebutuhan Ikan Bandeng
Tujuan Produk | Ukuran (g/ekor) | Kebutuhan/tahun |
Hasil penelitian sederhana yang dilakukan oleh Atjo & Syahrun (2000), diperoleh data bahwa kebutuhan ikan bandeng untuk pasar spesifik berupa rumah-rumah makan sea food, hotel, don pasar swalayan khususnya di Kota Madya Makassar diperkirakan mencapai 6 ton per hari, dan saat ini baru terpenuhi 25%. Selanjutnya dikatakan bahwa problem utama yang dihadapi adalah kontinyuitas produksi, konsistensi mutu, utamanya dalam hal bobot, rasa, ukuran, dan penampilan fisik. Kriteria-kriteria yang dipersyaratkan tersebut akan dapat dipenuhi dan hasil budidaya bandeng yang berasal dari keramba jaring apung di laut.
Potensi Sumber Daya
Hasil identifikasi yang telah dilakukan terhadap wilayah pesisir dan laut, nampak bahwa lahan yang potensial untuk kegiatan budidaya laut diperkirakan mencapai 1,9 jute ha. Dari potensi tersebut yang layak untuk budidaya ikan adalah 369.500 ha dan tersebar di beberapa provinsi di Indonesia (Tabel 2).
Provinsi | Potensi Lahan (ha) | Untuk KJA (1% dari potensi lahan) | Potensi produksi (ton/tahun) |
Dari luasan tersebut dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan dalam keramba jaring apung seluas 1% atau 3.695 ha.
Dukungan lptek
Teknologi budidaya bandeng dengan sistem keramba jaring apung di laut mulai dirintis oleh Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) Maros sejak tahun 1993, dan sejak saat itu rutin dilakukan percontohan di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini budidaya bandeng dengan sistem KJA tersebut telah berkembang di beberapa daerah seperti Maluku, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Batam, Riau, Bali, dan daerah lainnya di Indonesia. Bahkan di beberapa daerah seperti Bali telah diproduksi secara rutin bandeng tanpa duri hasil budidaya di KJA. Beberapa hasil penelitsan BRPBAP sebelumnya menunjukkan bahwa ikan bandeng memang dapat diproduksi dalam keramba jaring apung di lahan seperti teluk, laguna, muara sungai, maupun perairan semacamnya dengan hasil yang cukup menggembirakan
PERMASALAHAN
Walaupun usaha budidaya bandeng dalam keramba jaring apung telah banyak dilakukan oleh masyarakat, namun masih terbentur pads beberapa masalah diantaranya:
- Harga pakan yang relatif masih mahal, sehingga masih diperlukan pengkajian lanjutan yang lebih intensif khususnya bagaimana memanfaatkan bahan baku lokal yang tersedia dalarn jumlah yang memadai sebagai bahan pakan guna menekan biaya pakan yang diperkirakan dapat mencapai 70% dan biaya operasional
- Belum terciptanya suatu sistem yang berorientasi agribisnis yang mampu menjamin keberlanjutan produksi mulai dari penyiapan benih dari panti benih, penggelondongan, pembesaran, panen, dan pemasaran sebagai upaya peningkatan efisiensi dalarn mengantisipasi pasar bebas
- Pemenuhan benih yang bermutu, tepat waktu, jumlah, ukuran, harga, dan tempat belum terpenuhi akibat panti-panti benih tidak terdistribusi secara merata
- Penataan ruang untuk budidaya laut belum dikelola secara baik dengan mengacu pada hasil kapan ilmiah yang kokoh dan profesional
- Ketersediaan informasi pasar yang belum akurat dan tepat waktu, khususnya untuk pasar domestik dan ekspor yang belum memadai
- Pengadaan modal untuk petani guna menjamin kesinambungan produksi belum memadai. Untuk itu perlu dibangun suatu kemitraan antara pengusaha dan petani ikan yang dapat menciptakan keberlanjutan usaha dan pembagian keuntungan yang proporsional antara pemilik modal dengan pembudidaya
- Kontinyuitas produksi, konsistensi mutu utamanya dalarn hal bobot, rasa, ukuran, dan penampilan fisik belum dipertahankan
Melihat beberapa keunggulan yang dimiliki komoditas ikan bandeng, aspek potensi lahan, sumber daya manusia, jaminan pasar, dan dukungan teknologi maka pengembangan budidaya bandeng dengan sistem keramba jaring apung di laut memiliki peluang yang cukup besar. Untuk itu perlu segera ditumbuhkembangkan pada petani dan pengusaha, sehingga dapat berdampak pada peningkatan produksi dan pendapatan petani, peningkatan gizi masyarakat, perluasan lapangan kerja, perolehan devisa negara serta peluang kesempatan usaha.
Sumber : Warta Penelitian Perikanan Budidaya Volume II Nimor 1, 2005